Kamis, 20 Agustus 2015

Wisuda Sarjana STPP Malang Tahun 2015

http://stppmalang.ac.id/images/berita/gb49.jpgSekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang  menggelar  Wisuda Sarjana pada Kamis, 20 Agustus 2015. 
Perhelatan tersebut dilaksanakan di Aula Sasana Giri Sabha Syamsuddin Abbas.
Acara dibuka Ketua STPP, Dr. Ir.  Siti Munifah, M.Si. Turut hadir pada acara tersebut Kepala Badan PPSDMP, Staf Ahli Bupati sebagai wakil dari Bupati Malang, Kepala Pusat Dikdarkasi, Kodam V TNI Brawijaya, perwakilan Danrem Baladhika Jaya, Koramil Kec. Lawang dan Singosari, jajaran Polres Malang, Kepala UPT lingkup Kementan, BBPP Ketindan, BBPP Batu, Balitjestro, Balittas, BPTP, Balitkabi, Lokalit Sapi potong Grati, Pusvetma, BIB, Kadistan Provinsi, Camat Singosari dan Camat Lawang, Senat dan seluruh civitas akademika STPP Malang, serta para undangan.
Wisuda kali ini STPP Malang meluluskan 108 wisudawan yang terdiri dari 60 wisudawan Penyuluhan Pertanian dan 48 wisudawan Penyuluhan Peternakan.
Dalam sambutannya, Ketua STPP berharap bahwa para wisudawan yang nantinya kembali ke daerah asal masing-masing bisa menjadi penggerak terwujudnya swasembada pangan berkelanjutan sesuai dengan nawacita agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat pangan. Dengan makin berkurangnya lahan pertanian, di tuntut kreatifias dari para alumni sebagai penyuluh dan ujung tombak di lapangan dalam pembangunan pertanian untuk terus bersinergi dengan semua komponen guna mewujudkan kedaulatan pangan. Para wisudawan juga diharapkan menjadi pelindung petani dan penggerak nilai ekspor dengan mencari solusi permasalahan dan inovasi bagi pertanian di wilayah masing-masing.
Lebih lanjut Ketua menyampaikan bahwa setelah proses wisuda berakhir para lulusan STPP ini akan diikutkan diklat fungsional alih kelompok dan diklat fungsional penyuluh dasar ahli, setelah itu juga ada kegiatan asesmen untuk menjadi penyuluh dengan kualifikasi SKKNI. 
Kepala Badan PPSDMP, yang mewakili Menteri Pertanian menyampaikan bahwa tantangan di bidang pertanian semakin hari tidak semakin mudah, apalagi dengan adanya persaingan global yang ada di depan mata. Tantangan tersebut bisa disikapi menjadi suatu motivasi agar lebih berperan maksimal merubah tantangan menjadi peluang untuk kejayaan pertanian Indonesia. Karena kedaulatan pangan sejatinya adalah ketahanan nasional.

Link : STPP Malang

Jumat, 24 Juli 2015

Pengertian dan Manfaat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Mikro Organisme Lokal atau MOL adalah bahan pengurai untuk membuat pupuk organik berupa kompos atau bokashi. MOL ini sangat banyak sekali manfaatnya, karena sangat berperan penting dalam dunia Pertanian Organik.

Salah satu prinsip pertanian organik adalah mendaur ulang sisa-sisa pertanian yang ada untuk dijadikan sumber pupuk maupun sebagai pestisida nabati. Pupuk yang digunakan dalam pertanian organik berasal dari hijauan seperti : jerami, batang pisang dan dedaunan lainya di tambah kotoran ternak,yang dipermentasi menggunakan MOL.

Manfaat MOL :

MOL adalah cairan yang mengandung mikro organisme hasil produksi sendiri dari bahan bahan alami aisekeliling kit ( lokal), dimana bahan bahan tersebut tempat yang sebagai media uuntuk hidup dan berkembang nya mikroorganisme yang berguna dalam mempercepat penghancuran bahan bahan organik (decomposer) atau sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman.

Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan sebagai pendecomposer, pupuk hayati dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Keunggulan pengunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya.

Bahan - bahan yang digunakan untuk membuat MOL harus mengandung Karbohidrat, glukosa, dan Bakteri, ketiga komponen itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar MOL yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan

MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:

  1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair) 
  2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos 
  3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman
 Sumber : Cara Gampang